Teman diwaktu tidur
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku serahkan wajahku kepada-Mu, aku kembalikan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu), karena mengharap (dari-Mu pahala) dan takut kepada-Mu. Tak ada tempat berlindung dan keselamatan dari-Mu, kecuali menuju kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus”
Jika engkau meninggal pada malam itu, maka engkau berada di atas fitrah (Islam). Jadikanlah doa itu sesuatu yang paling terakhir engkau ucapkan”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (no. 247) dan Muslim dalam Shohih-nya (no. 2710)]
Doa ini mengingatkan kita bahwa seorang hamba dalam pembaringannya selalu mengingat bahwa ia akan menghadapi dua keadaan: hidup dan mati. Jika ia mati, maka ia berharap kematian di atas Islam. Jika ia hidup, maka ia menyerahkan urusan dirinya kepada Allah -Azza wa Jalla- dan ia senantiasa meminta keselamatan dan perlidungan kepada Allah -Subhanahu wa Ta’ala-. [Lihat Fathul Bari (11/110)]
copypaste
hanya teman tidur....
No comments:
Post a Comment